Beli laptop baru atau bekas? Cerita tentang beli Thinkpad T430

| 997 Words

Pernah merasa galau saat mau beli laptop? Ingin beli laptop baru, tapi dananya tidak mencukupi untuk spek yang diinginkan. Atau beli laptop dengan spek yang diinginkan, sesuai dg budget, tapi barangnya second.

Thinkpad T430

Thinkpad T430

Ini yang saya pernah alami. Saya sampai perlu pertimbangan berhari-hari sampai mengambil salah satu pilihan di atas.

Untuk beli laptop baru, sudah pernah mengalami. Dua kali beli laptop baru, yang karena budget terbatas, mendapatkan spesifikasi yang rendah. Sehingga saat dipakai, seringkali ada hal-hal yang kurang. Misalnya terasa lambat di saat dipakai browsing yang terlalu banyak tab yang terbuka. Atau hardware tidak support saat dipakai untuk menjalankan linux.

Keawetannya pun juga rendah. Dari 2 laptop yang saya coba beli baru dengan budget terbatas, umurnya paling lama 2 tahun. Setelah melewati waktu 2 tahun, mulai ada saja masalah yang timbul. Mulai dari laptop yang sering tiba-tiba mati, baterai yang sudah ngedrop, atau layar yang kadang-kadang ada masalah.

Sedang untuk beli laptop bekas, saya belum punya pengalaman. Sempat membandingkan juga, laptop baru aja umurnya 2 tahun pemakaian. Gimana dengan laptop bekas. Jangan-jangan malah bisa lebih pendek dari itu masa pakainya. Apalagi untuk barang bekas kan tidak asal usul barang dan pemakaian sebelumnya.

Seakan seperti gambling. Tapi sepertinya saya penasaran ingin mencoba. Kebetulan saat itu sedang perlu laptop, dana pun sudah ada tapi minim. Ingin mencoba beli laptop bekas.

Mencari laptop bekas

Kebetulan saat perlu belanja bulanan di Bekasi Cyber Park, di lantai atas ada tempat yang khusus berjualan komputer dan laptop, baik baru atau bekas. Maka saya sempatkan untuk melihat-lihat. Sepintas terlihat bagus-bagus dan jadi tertarik untuk mencoba beli. Apalagi ada merk-merk yang terkenal yang biasanya produknya canggih dan mahal seperti Lenovo, Dell, Toshiba, Acer, dll.

Untuk membeli barang, apalagi barang second, tentu harus pintar-pintar memilih. Karena itu perlu waktu lebih lama untuk memilih barang. Kalau sudah dapat, perlu waktu juga mencoba satu-satu dari barang yang diincar.

Kebetulan saya sudah mendapatkan 1-2 barang yang sudah diincar. Harganya pun sudah masuk sesuai budget yang saya punya. Jadi tidak perlu waktu terlalu lama untuk ambil keputusan membeli.

Bagaimana saya memilih laptop?

Yang pertama, saya menentukan budget yang tersedia. Saya punya budget sekitar sekitar Rp 3,5 juta. Dengan budget segini, tentu saja kalau beli laptop baru, hanya mendapatkan laptop sekelas netbook. Atau kalau pun kelas laptop paling juga spesifikasi rendah. Seperti pengalaman sebelumnya saat beli laptop baru.

Harapannya, dengan beli laptop bekas akan mendapatkan spek yang lebih baik dan berharap bisa dipakai lebih dari 2 tahun.

Yang kedua, untuk pilihan merk jatuh pada Lenovo. Ini sebenarnya preferensi pribadi saja. Dulu saat awal mencoba Ubuntu Linux, sering bermasalah dengan driver (saat menggunakan laptop yang dibeli baru). Tapi dari dokumentasi di Ubuntu, laptop tipe Thinkpad dari IBM (sekarang Lenovo) cenderung support Linux. Jadi saat diinstall Ubuntu semua hardware sudah dikenali oleh Linux tanpa perlu menginstall driver.

Dengan pertimbangan itu saya langsung memilih seri Thinkpad dari Lenovo dan dari budget juga ketersediaan pilihan yang ada di toko, dapatnya Thinkpad T430.

Seri Thinkpad T430 ternyata ada beberapa versi, yang saya dapatkan adalah versi dengan prosesor Intel Core I5 generasi 3, RAM 4 Gb, video card Intel, hard disk 340 Gb. Laptop juga terinstall Windows 10 dan beberapa software standar instalan dari toko.

Saya tidak tahu versi Windows nya asli atau bajakan. Tapi di body Thinkpad sudah tertempel serial number Windows bawaan dari barunya. Sehingga saat kita install ulang Windowsnya, ada lisensi aslinya.

Menurut pihak toko baterainya di-klaim bisa bertahan 2 jam dan ada garansi dari tokonya selama 2 minggu. Menarik sih buat saya

Risiko membeli laptop bekas

Memberi barang elektronik, baik baru atau bekas tentu harus siap dengan risikonya. Untuk barang baru mungkin akan lebih tenang dengan adanya garansi resmi yang rata-rata sekitar 1 tahun. Jadi kalau misalnya ada kendala tinggal komplain saja tanpa keluar biaya tambahan. Bahkan kalau barangnya parah, ada komungkinan bisa mendapatkan ganti unit.

Berbeda dengan barang second yang risikonya tentu lebih besar. Garansi yang diberikan tidak lama, paling lama mungkin antara 2 minggu sampai 1 bulan. Itu pun saat ada komplain, belum tentu tuntas dan sangat jarang bisa diganti unitnya. Lalu apa yang terjadi setelah masa garansi toko lewat? Tentu saja itu risiko yang harus dihadapi.

Pengalaman 2 kali memakai laptop yang dibeli dari baru, umur pakai rata-rata 2 tahun. Setelah itu ada saja kendala yang sampai akhirnya saya memutuskan untuk tidak bisa dipakai lagi.

Demikian juga laptop bekas yang saya beli ini, saya mematok waktu 2 tahun. Kalau sudah lewat 2 tahun dan masih dipakai bisa dipakai tanpa kendala berarti bagus.

Apalagi kalau kita baca-baca Thinkpad T430 ini adalah laptop bisnis yang tangguh pada zamannya. Berbody kuat dan handal. Tentu saja harganya mahal saat itu. Mestinya juga bisa akan awet dipakainya sampai dengan 2 tahun.

Meningkatkan kinerja laptop bekas

Agar lebih nyaman lagi digunakan, laptop perlu diupgrade beberapa komponennya. Terutama RAM dan harddisknya. Karena itu kalau memilih laptop bekas, cari yang masih memungkinkan untuk di-upgrade RAM dan harddisknya.

Untuk Thinkpad T430 ini, adalah salah satu laptop yang yang memang di-desain mudah dalam melakukan upgrade. Misalnya, untuk bagian RAM, tidak perlu membuka casing laptop semuanya. Ada kotak yang bisa dibuka untuk mengakses RAM sehingga tinggal copot dan ganti RAM nya. Juga untuk harddisk, ada slot sendiri yang kita tinggal tarik sehingga mudah untuk ganti harddisk.

Upgrade yang saya lakukan adalah menambah 1 keping lagi RAM 4 Gb dan hardisk saya ganti SSD SATA 240 Gb. Sementara harddisk lama dipakaikan caddy, sehingga bisa dipasang sebagai harddisk kedua di slot yang dipakai untuk CD Rom.

Hasilnya sangat bagus. Bahkan saya pernah membandingkan dengan laptop punya istri yang keluaran baru dengan spek yang lebih tinggi, laptop saya tidak kalah kencang dan responsif. Mungkin tidak apple to apple karena laptop punya istri masih pakai harddisk biasa walau speknya tinggi dan RAM juga lebih besar.

Ini adalah cerita saya saat beli laptop bekas, Thinkpad t430 di awal tahun 2019 lalu. Nanti akan saya share lagi di blog ini tentang suka-duka memakai laptop ini di tulisan terpisah. Termasuk berita buruknya, yaitu laptop ternyata mati total setelah pemakaian sekitar 2,5 tahun.

Last update: 19 Oct 2023

See Also

Comments: